Enam nilai universalal yang terdapat pada filosofi wayang itu meliputi:
1. Empati (Caring)
Artinya
setiap mahluk yang hidup di bumi ini haruslah memiliki sikap empati
kepada semua mahluk, baik kepada manusia lain, tumbuhan, atau sama hewan
sekalipun. Karena sikap empati akan menjadikan seseorang menjadi peka
terhadap kehidupannya dan kehidupan orang lain juga untuk menciptakan
hidup damai serta selaras.
2. Kejujuran (Trustworthiness)
Alangkah
indahnya hidup jika setiap manusia menanamkan rasa kejujuran dalam
diri, mungkin tidak ada korupsi yang saat ini menjadi budaya di bangsa
kita. Kata ini mudah diucapkan namun terkadang sulit untuk diaplikasikan
dalam kehidupan, ada saja kebohongan-kebohongan kecil yang kita lakukan
dan tanpa kita sadari kebohongan kecil itu akan menjadi terbiasa dan
berujung pada kebohongan besar. “Kejujuran itu terkadang membuat kita sulit, tetapi kesulitan yang lebih besar akan timbul takakala kita ketahuan tidak jujur”.
3. Saling Menghargai (Respect)
Ya.
Hidup ini juga akan menjadi tentram jika di antara kita, yang muda
terhadap yang tua ataupun sebaliknya, yang tua kepada yang muda saling
menghargai satu sama lain. Sikap inilah yang menjadi sebuah suksesnya
kehidupan bermasyarakat, karena tidak mengedepankan ego dan ke “aku-an”
sehingga akan menciptakan kehidupan yang indah serta kebahagiaan dalam
kebersamaan.
4. Tanggung jawab (Responsibility)
Ini
juga salah satu sikap yang juga harus ada pada setiap diri manusia,
khususnya kepada para pemimpin. Bertanggungjawablah kalian sebelum
menanggungnya di akhirat kelak atas segala apa yang kalian lakukan di
dunia ini, apalagi sampai merugikan banyak orang dan alam sekitar.
Karena mesrusak alam sedikit saja berarti membunuh kehidupan, apakah
kita mau dicap sebagai seorang pembunuh? Dalam hal ini bisa kita lihat
dari saudara kita yang berada di sekitar galian PT. Lapindo Brantas,
mereka tak pernah menyangka bahwa tanah yang mereka pijak dari
turun-temurun kini harus lenyap tak tersisa dilahap lumpur dengan jutaan
kubik. Rumah, mata pencaharian, sekolah, sampai makam pun harus lenyap.
Ironi. Dan jangan keget kalau tingkat pengangguran semakin banyak. HEI
PELAKU KEJI PENIKMAT KEKAYAAN BUMI DI SIDOARJO, TANGGUNG JAWAB! JANGAN
HANYA BISA MERUSAK, TANGGUNG JAWAB! KEMBALIKAN KEHIDUPAN MEREKA,
TANGGUNG JAWAB!
5. Keadilan (Fairness)
Bicara
soal kedilan di negara kita sepertinya menjadi hal yang tabu dan
menjadi kompleks dari segala persoalan yang ada. Adil itu sudah bisa
dibeli dengan uang dan kedilan itu hanya terasa nikmat kepada orang yang
berkuasa serta mempunyai uang. Lalu bagaimana rasa keadilan bagi rakyat
jelata? Ah pahit sekali. Sepertinya sikap adil itu sudah mulai luntur
pada orang-orang di negri ini, khususnya para pemimpinnya. Bisa kita
lihat para koruptor, perampas hak milik rakyat, mereka bisa tetap
merasakan senang sekalipun di dalam jeruji besi. Tapi tidak untuk rakyat
jelata yang mencuri ayam untuk bisa bertahan hidup dari segala gencatan
kehidupan, harus merasakan pedih atas ketidakadilan yang diterimanya.
Percayalah adil itu sejatinya sebuah sikap atau perilaku yang jika
dilakukan tidak ada yang merasa dirugikan, semua mendapatkan porsinya
masing-masing.
6. Loyal pada Negara (Citizenship)
Kita
juga harus memiliki sikap loyal terhadap negara, walau kita bukan atlet
atau pejuang sekalipun. Tapi setidaknya kita bisa melakukan itu dengan
cara ikut sama-sama membangun dan meningkatkan kualitas kehidupan di
lingkungan kita, mengeksplor sumber daya alam yang ada, memanfaatkan,
lalu melestarikan. Karena siapa tau akan menghasilkan sebuah dampak
positif terhadap masyarakat, bangsa, serta negara. Sehingga kita bisa
membantu meringankan beban negara, untuk bisa menuju kehidupan
sejahterah.
Alangkah
baiknya dari enam nilai universal itu juga dibarengi dengan membangun
pondasi keimanan dengan cara menanamkan rasa cinta dan rasa takut
kepadaNYA. Karena hal tersebut akan membuat hati kita selalu dipenuhi
oleh rahmatNYA dan hati bersih dari segala noda kehidupan.
Jika
hati telah bersih, niscahaya segala hal yang kita lakukan akan
membuahkan hasil yang positif dan memberikan kemanfaatan bagi mahluk
lainnya. Karena hati yang bersih dapat menjadi kompas kehidupan yang
nintinya akan berujung pada hidup yang diridhoiNYA.